Sistem di Indonesia Mendukung Penyebaran AIDS

01Jan08

AIDS di Indonesia sudah berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Menurut catatan dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) sampai dengan 30 September 2007 secara kumulatif jumlah kasus AIDS yang telah dilaporkan sebanyak 10384, dari 32 provinsi dan 186 kabupaten/ kota yang melaporkan. Dengan adanya fakta tersebut maka sudah menjadi keharusan bagi berbagai pihak terutama negara sebagai pemegang kebijakan untuk segera mengatasinya dengan strategi yang se-efektif dan se-efisien mungkin.

Dalam hal ini Pemerintah melalui lembaga KPA Nasional telah meluncurkan Strategi Penanggulangan HIV dan AIDS Nasional tahun 2007-2010 menggantikan strategi nasional tahun 2003-2007. Tujuan umum penanggulangan HIV dan AIDS dalam Strategi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS 2007- 2010 diantaranya adalah mencegah dan mengurangi penularan HIV. Untuk mencapai tujuan tersebut, Strategi Nasional yang baru mengarahkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di kelompokkan dalam program-program seperti program peningkatan penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko, yang juga mencakup program Behaviour Change Intervetion (BCI) dan Program penanggulangan Infeksi Menular Seksual (IMS).

Kedua program dalam strategi pencegahan dan pengurangan penularan HIV tersebut jika dianalisa lebih lanjut merupakan dua program yang saling bertolak belakang. Program peningkatan penggunaan kondom pada hubungan seks yang berisiko tanpa disadari sama saja dengan memberikan kemudahan fasilitas bagi masyarakat untuk melakukan hubungan seks yang berisiko. Apalagi kondom masih diragukan khasiatnya oleh beberapa pakar dokter dalam mencegah penularan HIV karena lubang porinya yang jauh lebih besar dari ukuran virus HIV. Jika program ini terus dijalankan maka program penanggulangan IMS akan terhambat yang akhirnya tujuan utama dari strategi yang dijalankan tidak akan tercapai.

Menko Kesra RI terhadap upaya pencegahan penularan HIV melalui hubungan seks berisiko tersebut, telah memberikan pengarahan dengan keharusan adanya upaya memberikan himbauan kepada masyarakat untuk menghindari seks bebas sejauh-jauhnya.

Dalam hal ini memberikan himbauan saja kepada masyarakat agar tidak melakukan seks bebas tidak cukup berarti untuk bisa mencegah penularan HIV. Hal ini disebabkan sistem yang berlaku di Indonesia tidak mendukung masyarakat untuk senantiasa melaksanakan himbauan tersebut bahkan sebaliknya. Kehidupan di dalam masyarakat saat ini yang banyak teracuni paham kebebasan dan sekuler justru mendapat wadah dari negara. Berbagai budaya asing Barat yang serba permisivisme termasuk free sex dengan mudahnya masuk ke dalam negeri. Negara yang tidak menjamin kelangsungan kesejahteraan masyarakatnya menjadi salah satu penyebab utama adanya wanita yang terpaksa menjadi PSK penyebar virus HIV.

Maka dari sini penularan HIV/ AIDS yang melalui hubungan seks berisiko hanya dapat dilakukan jika negara mampu membawa sebuah sistem yang mampu memaksa masyarakat meninggalkan perilaku seks bebas. Suatu sistem yang tentunya tidak membiarkan adanya paham kebebasan berkembang di dalam masyarakat, sistem yang memberikan hukuman yang tegas bagi para perilaku seks bebas, serta tidak kalah pentingnya yaitu sistem yang menjamin kesejahteraan seluruh rakyatnya sehingga tidak pernah dijumpai para wanita yang terpaksa menjadi PSK.

Silviana, Mahasiswa Kimia ITS



2 Responses to “Sistem di Indonesia Mendukung Penyebaran AIDS”

  1. Itu soalnya mereka mengacu pada US sebagai negara yg dijadikan contoh. Padahal, di US justru berkembang pesat dengan adanya program semacam itu. Dan US justru gagal dalam hal menanggulangi AIDS. Aneh ya.. gagal koq ditiru.
    Aku dulu juga anggota PKBI Jatim. Walaupun aku sampaikan argumen semacam itu, tapi tetep aja pimpinannya gak mau denger 😦
    PKBI benernya bukan cuma ngurusin itu doank sih. Tapi juga kenakalan remaja lainnya seperti NAPZA, Aborsi, dll. Cuma kebijakan kondom ini aja yang keliru. Yang lainnya masih OK.

  2. 2 hmcahyo

    gitu yah 🙂

    hmcahyo.wordpress.com


Tinggalkan komentar